Papua merupakan tanah di mana terdapat banyak sumber daya alam di negara ini, dengan gunung emas yang tak perlu ditanya lagi, tanah yang subur, dan alam yang sangat bersahabat. Tetapi tanah yang kaya ini acap kali menjadi pusat konspirasi dan propaganda karena kilau sumber daya alamnya—terutama akhir-akhir ini tanah Papua cukup panas akan perseteruan, kekacauan, provokasi, dan usaha adu domba bangsa sendiri.
Terlepas dari propaganda yang terjadi di tanah Papaua—yang cukup memprihatinkan adalah minimnya ilmu pertanian yang dimiliki oleh saudara kita di Papua, hal tersebut sangat penting dan seharusnya dimiliki masyarakat Papua guna dijadikan senjata untuk memanfaatkan alam yang sangat kaya tersebut.
“Kami hadir karena rasa sayang pada Papua! Daerah subur makmur tak terkelola SDMnya! Papua tidak boleh ada pupuk kimia sesuai perdanya. Bahkan kata pupuk pun menjadi bahaya di Papua. Pupuk itu hanya kesepakatan kata untuk memudahkan agar orang mengenalinya. Pupuk itu perpaduan Macro NPK dan Micronya Fe, Pb, Mn dll. Sumber macro dan micro dari alam tersebut. Daun jadi kompos kemudian humus itu juga pupuk.” – tulis beliau dalam akun media sosial.
“Harga kangkung 1 ikat Rp. 25.000,_ . Ubi satu tumpuk sekitar 1 kg seharga Rp. 50.000,- . Oh Papua!” – lanjutnya. Beberapa waktu yang lalu, Bp. Jimmy (Inovator Jimmy Hantu) diundang oleh Binmas NOKEN bentukan Bp. Kapolri untuk menjadi mentor petanian, dan melepas kangen dengan saudara-saudara di Papua, walaupun kunjungan tersebut hanya sepekan.
Dalam kunjungan tersebut terpancar suasana hangat dari Masyarakat Papua, Tim Jimmy Hantu, dan Tim Polri berbaur menjadi satu untuk bersama dengan tekat memajukan tanah Papua melalui jalur pertanian. Harapan beliau, untuk jenjang yang lebih serius—masyarakat Papua ada yang berkenan belajar Pangan, Petanian, Peternakan, Peralatan Kecantikan, Sabun, Shampoo, semua gratis di Markas Jimmy Hantu Bogor. Khusus untuk saudara Papua dalam peningkatan SDM, serta kedepan mampu memanfaatkan hasil alam dengan baik.
“Tolong sebarkan ini ke setiap lini Papua! Daerah subur makmur butuh sentuhan kasih sayang dengan ilmu bukan hanya diberi uang agar bisa jajan saja.”— tutupnya dalam akun media sosial beliau.